BREAKING NEWS

YouTube

Quote

Misc

From our Blog

Patung Pancoran dimasa kini

 

Patung Pancoran pada awalnya dikenal dengan nama Patung Dirgantara dengan lokasi di kawasan Pancoran-Jakarta, dibangun tahun 60an. Filosofi patung ini diikrarkan oleh pencetusnya yaitu Presiden pertama Indonesia Ir. Sukarno, agar para pemuda memiliki cita-cita setinggi langit.

Sesuai perjalanan waktu, kini patung ini seakan-akan dikepung berbagai sarana dan prasana, hampir tertutupi sehingga tidak lagi mencerminkan patung megah yang menjadi kebanggaan, kesannya... semangat yang dipancarkan rada memudar.

Sebagai catatan, Iwan fals menggambarkan dalam lagunya berjudul "Sore Tugu Pancoran" bahwa kawasan ini menjadi persimpangan yang macet, membuat banyak anak-anak penjual koran menjajakan korannya kepada pengendara yang terjebak dalam kemacetan.

Sekarang penjaja koran tidak ada lagi, yang ada adalah fly over, jalan tol, kreta layang, dan sarana lainnya.

Kerinduan


Natal tak kunjung tiba
hari enggan berputar
bosan menggoda dalam penantian
kapan kan tiba
di kampung halaman

kubuka halaman buku ini satu persatu
buku yang bagai kitab bagiku
hingga terpaut di halaman limaratusan
547 persisinya.

Perlahan…
aku menyimak,
kerinduan yang dalam
dari Sitor Situmorang
untuk tanah dan leluhurnya
tertuang dalam puisinya bernama
DANAU TOBA




Danau Toba
(by: Sitor Situmorang)

Aku rindu pada bahagia anak,
Yang menunggu bapaknya pulang,
Dari gunung membawa puput,
Sepotong bambu tumbuh di paya-paya.

Pada perahu tiba-tiba muncul sore,
Dari balik tanjung di teluk danau,
Membawa Ibu dari pekan,
Dengan oleh-oleh kue beras
                                    bergula merah.

Aku rindu pada malam berbulan,
Kala si tua dan si anak mandi
                                    sinar purnama,
Berkaca di permukaan danau biru –
Sebelum air mengelucak di musim kemarau.

Aku rindu pada bunyi seruling gembala,
Bergema di bukit memenuhi lembah,
Pada permainan di gua-gua batu
                                    penuh lebah,
Kala api panen mengusik hewan
                                      di tengah sawah.

Aku rindu. Aku rindu pada tebing
                                           hijau,
Tempat ikan emas bercengkerama,
Di antara lumut menggeliat bening,
seperti taman zambrut dalam impian.

Aku rindu pada batu-batu besar dan hitam,
Muntahan lahar dari perut bumi,
Pada pemandangan tua ribuan tahun,
Si gembala domba, termenung
                                    di atas batu.

Aku rindu bau-bau di musim
                                panen,
Gelak si tani purba membakar jerami,
Rindu pada si nelayan pulang dari
danau,
Menyandang pukat dan ikan di sore hari.

Aku rindu pada suara kakak,
Memanggil aku pulang makan,
rindu pada resah bambu di benteng
                             kampung,
Melambaikan daunnya pada
angin gunung.

Aku rindu pada adikku, yang rindu padaku,
Aku rindu bunyi palu tukang perahu,
Aku rindu lenguh sapi, pada bau
                                    kerbau,

Aku rindu, rindu suara Ibu,
                            terkubur di pinggir danau.
Aku rindu lonceng gereja bertalu-talu,
Rindu gemanya merayap-rayap
                                 di udara,
Menyongsong malam, mengumumkan satu-satu
                                     kematian,
Merayakan perkawinan – serta kelahiran,
Pada malam Natal, Kisah Tiga Raja
                                         dari Timur,
datang menghormati Anak Manusia,
di sana, di tepi Danau Toba, kelahiranku.

Menelusuri Jalan Tol Surabaya - Jakarta

760 kilometer, ya sepanjang itu Jalan Tol Surabaya-Jakarta membentang hampir sepanjang Pulau Jawa, dan Jalan Tol ini diresmikan oleh Presiden Jokowi pada pagi hari Kamis tanggal 20 Desember 2018. 
Bukan main, project yang menelan banyak dana dan waktu, rampung sudah dengan harapan Presiden bahwa jalan tol ini akan bisa memberikan beragam manfaat bagi masyarakat, selain mempermudah kelancaran perjalanan serta juga menjadi salah satu alternative untuk menarik investasi, dengan demikian akan meningkatkan perekonomian, begitu kurang lebih Pidato Presiden Jokowi pada saat peresmiannya.

Nah... berkaitan dengan diatas, sudah sejak lama ingin merasakan melintasi Jalan Tol dimaksud, lalu  baru kesampaian pada bulan Agustus 2020 yang lalu, sebagaimana yang digambarkan dalam video diatas.

Rasa letih tidak menyurutkan keingin tahuan menjajaki Jalan Tol yang panjang ini, dan memang berhasil tanpa ada hambatan yang berarti.

Jayalah Indonesiaku!

Anies Baswedan terpapar covid-19 juga, lalu...?

Pada bulan-bulan yang lalu, kita sedikit lega karena trend perkembangan corona virus covid-19 sudah sempat menurun grafiknya, namun tidak lama kemudian naik lagi sehingga Anis memberlakukan PSBB kedua. Lalu kemudian agak menurun jumlah yang terpapar sehingga diberlakukan PSBB transisi, dan waktu itu sempat saya memantau Jakarta seperti di vidio ini,
 
Cukup memberi harapan, karena pada waktu itu sebagaimana digambarkan dalam video, Jakarta relatif sepi karena masyarakat kembali stayhome untuk mengurangi sebaran penularan wabah.

eeh, entah gimana prosesnya, secara pasti...Jakarta kembali  memerah oleh wabah seakan tidak  terbendung lagi, mungkin karena masyarakat  sudah mulai jemu dengan segala tatacara penanggulangan yang terkadang berbeturan  antara kepentingan  bisnis dengan staysafe, sampai akhirnya  wakil Gubernur dan bahkan Gubernur Anis sendiripun dibuat tak berdaya oleh covid-19 hingga terpapar hari ini tanggal 1 Desember 2020.

sumber: wartakota.tribunnews.com
Banyak informasi yang simpang siur tentang asal muasal kejadiannya, tapi  buat saya hal itu tidak terlalu  penting, karena yang kita butuhkan adalah komitmen bersama seluruh masyarakat dan aparat pemerintah saling mendukung dan selalu taat  kepada protokol kesehatan.

So... apa yang terjadi berikutnya, mari kita lihat bersama dengan rendah hati untuk tetap berharap wabah ini akan segera berakhir.

Stay at home

[full-post] Hanya sedikit pilihan untuk terhindar dari wabah ini, "stay at home" dan berdoa, 
agar bisa tegar  seperti gereja ini berdiri kokoh di ketinggian walau dihantam angin dan badai.

Lawan Covid-19

Lawan Covid-19!!!, begitu dicanangkan Pemerintah Kota Surabaya sebagaimana disuarakan Pemerintah Indonesia. Media informasi untuk mengupdate perkembangan atau info atas wabah covid19 ini, Pemerintah Kota telah menayangkan Website resmi  sbb:  https://lawancovid-19.surabaya.go.id/

Website resmi tentang Covid19

Pemerintah Indonesia telah melauncing website resmi Pemerintah tentang informasi-informasi tentang Covid-19. Saya berpendapat, sebaiknya mengikuti petunjuk-pentunjuk yang ada disana agar beritanya tidak simpang siur.

Linknya adalah → https://www.covid19.go.id/


Pancaran warna warni Dieng

[right-side]Dieng di pagi hari, disamping menyejukkan mata memandang, juga memberi contoh kepada penghuni bumi bahwa hidup ini lebih indah kalau diisi dengan warna warni tanpa harus berseteru.

oh iya... tentang warni warni menyangkut suku, agama, politik, social seperti yang terjadi sekarang ini berkaitan dengan covid-19 banyak saling silang pendapat, muncul ahli2 virus yang ga jelas,, menurut saya... ikutin aja arahan pemerin,tah karena sebelum disuarakan sudah terlebih dahulu mendapat masukan2 dari banyak ahli yang khusus menyoroti tentang hal itu.

Museum 10 November

Jangan pernah melupakan sejarah, sebab  tanpa sejarah kita akan kehilangan jati diri.
Nah... sebagian dari sejarah itu ada di museum 10 November Surabaya ini yang mengisahkan perjuangan sebagian para Pahlawan ketika memperjuangkan kemerdekaan.

 
Copyright © 2013 Jebethree Blog
Powered byBlogger