Gereja dibawah Langit

 

Dalam perjalanan dari Lontung - Tomok - NAGATIMBUL yang berada pada ketinggian Samosir, rekan yang duduk disebelahku dalam kendaraan bercerita bahwa dari tempat diatas hanya butuh ongkos 1000 Rupiah sudah sampai ke Langit😃,,  jadi teringat ketika dolan-dolan di Pasuruan-Jawa Timur,  karena saking tingginya hingga destinasi itu disebut PINTU LANGIT (800 dpl).

Tapi lebih dari itu, di puncak Samosir ini atau di Nagatimbul ini, aku menemukan bangunan Gereja yang mungkin Gereja inilah bangunan yang keberadaannya paling tinggi di Samosir, dan tanpa pikir langsung mengabadikannya.

Panorama dari Bukit Desa Lontung-Samosir

 

Dari bukitnya HUTA atau DESA LONTUNG, kuabadikan #DANAU TOBA dengan ucapan syukur kepada sang Pencipta yang telah menganugerahi orang BATAK ciptaanNYA yang bukan main indah ini.

Dan disana aku berangan-angan, suatu hari kelak ditempat ini bisa menjadi tempat "PANJAT TEBING" yang sekaligus bisa menikmati panorama alam yang sangat keren ini.

Desa dibawah Bukit

 

sepanjang mata memandang

perbukitan Samosir memanjang

menyelimuti desa dibawahnya

tempat leluhur mengawali hidup

dan diwariskan kepada anak cucunya

disana...

dibawah bukit itu

hamparan sawah menghijau

menghiasi desaku

HUTA LONTUNG

Menatap indahnya Danau Toba //dari Tanah Leluhur Sosortolong-Samosir.

 

Sosor Tolong berada di ketinggian TOMOK - SAMOSIR, tanah ini merupakan HUTA marga Sidabutar yang berada di Tomok dan yang sudah menyebar di seantero.

Disana ada Makam yang keseluruhan terbuat dari BATU (bukan dari semen cor-an), sebagai salah satu tonggak peringatan bagi generasi berikut guna untuk tidak melupakan akarnya kelak.

Dari tempat ini, kita akan menikmati panorama disekeliling dan suguhan keindahan alam Danau Toba serta kaldera yang mengililinginya.

Gereja di desaku

 

Hampir setiap jengkal kita bisa menemukan Gereja di Samosir dengan ragam konstruksi, ada kultural dan ada juga type modern.

Nah,,, ketika langkahku sampai ke Lontung-Samosir, salah satu desa kecil di Samosir, saya menemukan Gereja berlatar hamparan Danau Toba serta bagian kaldera ini, sehingga tertarik untuk mengabadikannya dalam gambar.

Rumah Persinggahan di Lontung - Samosir

 

Banyak hal sebenarnya bisa dilakukan guna turut berpartisipasi dalam pengembangan Destinasi Wisata, seperti Rumah Batak ini difungsikan menjadi Rumah Persinggahan, yang saat ini dalam proses finishing pembangunannya oleh seseorang yang berasal dari Desa Lontung - Samosir.

Semoga hal seperti ini menjadi inspirasi bagi masyarakat sekitar untuk berlomba lomba meramaikan destinasi baru disana.

PARTAGANING CILIK GONDANG BATAK //Penabuh Cilik Gendang Tradisionil

 

PARTAGANING CILIK GONDANG BATAK //Penabuh Cilik GendangTradisionil.

PARTAGANING atau penabuh GONDANG (gendang) dalam kebiasaan acara budaya suku Batak dilakukan oleh orang dewasa, karena sebenarnya PARTAGANING termasuk elemen penting dalam budaya.

Namun kali ini diluar kebiasaan, mungkin diakibatkan perobahan zaman dan kemapuan luar biasa dari anak cilik penabuh gendang ini hingga diterima masyarakat dan bahkan dibanggakan.

Alasan itulah membuat saya tidak menyianyiakan kesempatan membuat vidionya dalam salah satu acara budaya yang dilaksanakan di Lontung-Samosir.

Jelang Mentari terbit di tepian pantai Tomok

Mengintip jelang Mentari terbit beralaskan hamparan Danau Toba dari tepi pantai Tomok.

Suguhan keindahan alam yang luar biasa, sangat pantas menjadi destinasi berkelas di jagad ini, dengan dukungan penuh pemerintah dan sadar wisata masyarakat.

Menikmati keindahan Danau Toba //dari KMP IHAN BATAK

 

Danau Toba dan Samosir serta kawasannya, kini sedang ditata menjadi destinasi wisata berkelas di dunia sesuai dengan yang dicanangkan pemerintah era ini, guna mendukung niat baik tersebut, Kabupaten Samosir membuat Tag Line “Negeri Indah, Kepingan Surga”.

Nah... pada Pulang Kampung kali ini, kami benar2 ingin menyaksikannya serta menikmati keindahan Danau Toba dan Negeri Indah Kepingan Surga dimaksud dari dekat, dan itu kami peroleh dari KMP (Kapal Motor Penyeberangan) IHAN BATAK yang kami tumpangi menyeberang dari Ajibata ke Ambarita (Samosir).