Biasaaa… untuk ngirit, pilihan jatuh ke Low Cost Flight yang tidak menyediakan film kecuali nyewa,, dari pada nguras kantong, sementara disana nanti pasti banyak pengeluaran karena tujuannya adalah untuk dolan-dolan, maka saya putuskan untuk tidur-tiduran aja mengusir kebosanan dalam penerbangan panjang tersebut.
Tiba-tiba announcer memberi informasi bahwa sebentar lagi akan mendarat di bandara Bremen yang kami pilih sebagai bandara tujuan. Sebenarnya Groningen lebih dekat ke tempat yang dituju yaitu “Werpeloh-Jerman”, tapi mengingat arahan dari orang yang berkompeten, akhirnya pilihannya jatuh ke Bandara Bremen.
Ada apa dengan Werpeloh?
Tenaaang..., sruput kopinya dulu sambil baca cerita ini😚
Dulu… begitu biasanya para orangtua kalau berceritra kepada anak2nya…hehe
Seseorang memberi info bahwa di kota Werpeloh di distrik Emsland, Lower Saxony, Jerman yang dihuni 1200 an penduduk itu didapati RUMAH ADAT BATAK yang dibangun tahun 1978,, hal ini membuat keingin tahuan tentang info tersebut sangat mencuat, koq bisa Rumah Adat Batak dibangun disana? Begitulah awalnya hingga sangat berniat untuk menginjakkan kaki disana guna mengetahui cikal bakalnya,, tapi sambil ngeluyur ke eropah juga sih maksudnya😚
Singkat ceritra, kami sekeluarga pun menuruni tangga pesawat hingga sampai pada check point,, “Paspor please!” kata petugas,, lalu dengan pedenya aku sodorkan paspor berikut visa tentunya.
Namun tiba2 sang petugas ngelihatin wajah saya. Aku berfikir, mungkin dia kagum melihat wajah tamvanku😄, yang sangat pasti bukan wajah bule,, “your visa is invalid” katanya.
Sontak aku kaget bukan kepalang dan sadar Visaku berlakunya sampai 12 Mei 2020,, saking ketakutan, aku cepat-cepat beranjak dari tempat itu sembari berucap kepada petugas “sorry, maybe I took it wrong from the bag, I'll check it first,, namun sayang kakiku nyangkut pada sesuatu yang ada disitu dan … terjatuh.
Aku tersadar, ternyata keberadaanku sudah terpapar di lantai, jatuh dari tempat tidur, eeeh… lagi mimpi rupanya.
Posting Komentar