| Selat Bali 
 
Akhirnya...Empu Sidi Mantra pun kembali ke Kerajaan Daha seorang diri. 
Ketika tiba di Tanah Benteng, ia menorehkan tongkat saktinya ke tanah 
untuk membuat garis batas antara dia dan putranya (Manik Angkeran si 
pencuri ekor NAGA yang tak lain adalah sahabat ayahnya). 
Karena kesaktiannya, bekas torehan tongkat tersebut bertambah lebar 
hingga itu tergenangi oleh air yang kemudian berbentuk selat,, dan selat
 itu dinamakan SELAT BALI.  | 
Posting Komentar